Kominfo: Mendukung Rencana Google Bangun Cloud Region

Kominfo: Mendukung Rencana Google Bangun Cloud Region – Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G. Plate, mendesak raksasa teknologi Google untuk dapat segera membangun data center yang letaknya di Indonesia. Diketahui, bahwa platform mesin pencari itu memiliki layanan penyimpanan komputasi awan yang dikenal dengan nama Google Cloud.

Permintaan Johnny untuk pembangunan data center di Indonesia sendiri ialah untuk menjamin keamanan data pengguna Google di Indonesia dan memiliki kendali yang besar untuk mengelola data masyarakat. Dengan begitu, kemungkinan kebocoran atau penyaalahgunaan data bisa dihindari atau lebih mudah ditanggulangi. slot online indonesia

Kominfo: Mendukung Rencana Google Bangun Cloud Region

“Saya berharap dengan kerja sama dengan Google, saya minta ke Google, saya minta siapkan data center within territorial Indonesia,” ujar Johnny di sela acara Googe for Indonesia di Jakarta. https://www.benchwarmerscoffee.com/

“Khusus Indonesia yang besar, pastikan data center yang terintegrasi. Kami bicara ke negara sahabat, untuk pastikan kedaulatan data bermanfaat bagi masyarakat dan kemaslahatan umat, tidak hanya orang Indonesia tapi juga secara global,” lanjutnya.

Selain memberikan jaminan keamanan data, pengadaan data center di Indonesia juga akan mempersingkat latensi sehingga kecepatan download dan upload juga akan semakin cepat.

Google Berencana Bangun Cloud Region Jakarta 2020

Permintaan Menkominfo ini langsung disanggupi Google. Perusahaan bahkan sudah mengungkap rencana pembangunan data center di Indonesia dalam konferensi Google Cloud NEXT’19 pada April 2019 lalu.

Jason Tedjasukmana, Head Corporate Communication Google Indonesia mengatakan, bahwa Google akan meluncurkan data center Cloud Region di Jakarta pada semester pertama 2020. Langkah itu juga sekaligus untuk mengabulkan permintaan para kliennya di Indonesia.

Kominfo: Mendukung Rencana Google Bangun Cloud Region

“Itu yang sudah diminta sama nasabah-nasabah Google Cloud yang ada di sini. Karena cloud lebih tepat latensinya,” ujar Jason. “Kami akan hadirkan Cloud Region tahun depan, itu tanggalnya enggak tahu.”

Hingga saat ini, Google Cloud sudah memiliki banyak konsumen dari perusahaan besar di Indonesia. Beberapa di antaranya ialah Gojek, Bank BRI, Alfamart, hingga Tokopedia.

Google sendiri sudah mendirikan infrastruktur daata center Google Cloud di 20 regional. Selain Jakarta, Google juga akan mendirikan Cloud Region di Seoul (Korea Selatan), Las Vegas, dan Salt Lake City (AS).

Pemerintah Indonesia berencana akan membangun data center sendiri yang akan dikelola secara mandiri. Pusat data ini bakal digunakan untuk menyimpan dan mengelola data pemerintah yang masuk ke dalam klasifikasi data elektronik strategis dalam revisi Penyelenggaraan Sistem Transaksi Elektronik (PP PSTE) No. 71 tahun 2019.

Dalam revisi PP PSTE tersebut ada tiga klasifikasi data elektronik: strategis, tinggi, dan rendah. Data elektronik strategis dan tinggi diwajibkan untuk menyimpan dan mengelola datanya di dalam negeri. Sedangkan, dua kategori lainnya bisa berada di luar negeri, jika memenuhi syarat dengan tetap berada di bawah pengawasan dan penegakan hukum.

Dirjen Aptika Kominfo, Semuel Abrijani Pangerapan mengatakan, alasan pemerintah membangun data center sendiri di dalam negeri adalah untuk menjamin kerahasiaan negara. Ia mengungkapkan, ada beberapa instansi yang masih menggunakan data center di luar negeri. Untuk saat ini hal tersebut masih dikecualikan.

“BMKG karena dia pake satelit dan pake peneliti, dia taruhnya di tempatnya Google. Kami ingin proses ke BMKG harus ada di Indonesia. Boleh taruh di cloud, tapi cloud-nya harus ada di Indonesia,” tuturnya dalam sebuah diskusi di Jakarta.

“Karena memang kalau layanan itu tidak ada, untuk saat ini ya tidak apa-apa. Karena fungsinya vital, kalau gempa itu tinggi sekali pernah sampai sistem mereka itu down.”

Rencananya data center milik pemerintah akan selesai pada tahun 2022. Semuel tidak mengungkapkan lebih jelas secara spesifik soal data center ini, seperti lokasi, nilai investasi, dan kapasitas yang akan tersedia.

“Cloud itu pemerintah sedang membangun, kita akan membangun, kita akan bangun data center, yang akan selesai di tahun 2022. Dananya berapa itu ada di Bappenas. Tapi sekarang pemanfaatannya saya mau organisir dan melihat kebutuhannya,” ungkapnya.

Pemerintah akhirnya merevisi Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2012 tentang PP PSTE dengan menerbitkan Peraturan Pemerintah No 71 Tahun 2019 pada 10 Oktober lalu. Dalam aturan itu, setiap penyelenggaraan sistem transaksi elektronik, baik swasta maupun pemerintah, akan diminta mendaftarkan layanannya untuk menentukan spesifikasi data elektronik yang digunakan.

“Indonesia adalah kekuatan digital dan negara yang penting untuk Google Cloud di Asia Tenggara. Sambil bersiap untuk peluncuran Region Cloud Jakarta yang sangat ditunggu-tunggu pada paruh pertama tahun 2020, kami terus berada di depan dengan beragam penawaran dan kemitraan lokal untuk mendorong penggunaan cloud dan mempercepat Indonesia 4.0,” kata Tim Synan, direktur wilayah Asia Tenggara Google Cloud, dalam pernyataan resmi.

Dengan dibukanya data center region baru ini, pelanggan Google Cloud Platform (GCP) di Indonesia akan diuntungkan dengan tingkat latency rendah dan kinerja yang tinggi dalam penggunaan serta data berbasis cloud.

Menteri Kominfo Rudiantara menyambut baik dengan hadirnya data center atau Google Cloud Region yang akan diluncurkan pada semester pertama tahun 2020. Hal ini akan membuat nilai ekonomi digital Indonesia akan bertambah.

“Google Cloud akan membangun data center-nya di Indonesia. Saat ini mereka masih pakai data center di luar. Akan ada data center yang world class di Indonesia. Dampaknya apa akan bisa membantu akselarasi ekonomi Indonesia, akan banyak startup yang bisa memanfaatkan infrastruktur ini,” jelasnya saat ditemui di acara peluncuran platform Simonas di Kantor Kominfo, Jakarta.

Rudiantara sempat menyinggung masalah susahnya membangun data center di Indonesia. Salah satu faktor yang menjadi hambatan adalah pasokan listrik.

“Kita juga punya permasalahan sebetulnya. Kalau data center tier 4 itu ada klasifikasi khusus, ada dua pemasok listrik perusahaan yang berbeda. Di kita yang ada PLN. Cikarang bisa itu, ada Cikarang Listrindo. Jadi Cikarang bisa untuk tier 4. Kenapa tier 4? Karena banyak perusahaan multinasional di sini mereka mau yang tier 4,” terangnya.

Ke depan, Kominfo dan Google akan bekerja sama untuk mensinergikan strategi khusus untuk meningkatkan ekonomi digital dengan hadirnya Region Cloud Jakarta tahun 2020.

Region Cloud terdiri dari beberapa zona ketersediaan, yang dirancang untuk ketersediaan tinggi guna melindungi dari terjadinya gangguan layanan. Dengan dibukanya region ini, pelanggan Google di Indonesia akan memperoleh latensi yang rendah dan kinerja tinggi untuk beban kerja dan data mereka yang berbasis cloud.

Saat ini, Google Cloud Platform telah memiliki 20 Region Cloud yang tersebar di seluruh dunia, seperti Mumbai, Singapura, Taiwan, Sydney, dan Tokyo. Di Indonesia, sejumlah perusahaan besar telah menggunakan layanan Google Cloud Platform, di antaranya adalah Blue Bird Group, CT Corp, Sale Stock, Gojek, Emtek, Tokopedia, dan Traveloka.

Google mengungkapkan sedang berinvestasi dalam program-program yang bertujuan membantu startup-startup di Indonesia dalam mengembangkan bisnisnya.